Pendidikan secara luas diakui sebagai faktor penting dalam membentuk jalur karier dan potensi penghasilan individu. Banyak penelitian telah menunjukkan peran signifikan pendidikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan pendapatan yang lebih tinggi dalam ekonomi berbasis pengetahuan modern.
Investasi dalam pendidikan memberikan manfaat besar baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan (Woessmann, 2015). Individu yang lebih terdidik cenderung memiliki akses ke peluang kerja yang lebih baik dan mendapatkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah. Hal ini karena pendidikan memberikan individu pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang sangat dihargai di pasar kerja. Bukti empiris menunjukkan bahwa, bahkan setelah mengontrol kemampuan bawaan, lulusan perguruan tinggi menikmati penghasilan tahunan rata-rata yang jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki pendidikan pasca-sekolah menengah yang lebih rendah. (Sewell, 1971)
Pendidikan juga memiliki implikasi sosial yang lebih luas di luar keuntungan finansial pribadi. (Iyoboyi & Muftau, 2014) Pendidikan mendorong perilaku sipil yang positif, memperkuat kohesi sosial, dan membekali tenaga kerja dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi ekonomi global yang semakin terintegrasi. Seiring dengan semakin majunya teknologi dunia, pentingnya pendidikan dalam menyediakan tenaga kerja yang terampil untuk memenuhi tuntutan komunitas global yang kompetitif tidak dapat dilebih-lebihkan.
Para pembuat kebijakan yang tertarik untuk memajukan kemakmuran ekonomi di masa depan harus memprioritaskan peningkatan hasil pendidikan, bukan hanya fokus pada pencapaian pendidikan atau input (Woessmann, 2015). Dengan menekankan kualitas dan efektivitas pendidikan, pemerintah dapat membuka potensi penuh dari alat yang kuat ini untuk kemajuan individu dan masyarakat.